Kepala Progam Teknologi Farmasi : apt. Mustaqim, S.Farm

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja di bidang tertentu. Siswa dapat melanjutkan pendidikan SMK setelah menyelesaikan pendidikan di tingkat Sekolah Menengah Pertama atau sederajat.

Masa studi siswa jenjang SMK dilaksanakan selama tiga sampai empat tahun. SMK yang menerapkan masa studi pembelajaran selama empat tahun, yang terbagi menjadi tiga tahun masa studi di sekolah dan satu tahun di industri jurusan terkait.

Penyelenggara pendidikan terbagi menjadi dua yaitu negeri dan swasta. Ada beberapa jurusan yang biasanya diminati oleh calon siswa SMK, di antaranya adalah Jurusan Multimedia, Animasi, Administrasi, Akuntansi, Farmasi, Pariwisata, Pelayaran, Teknik Mesin, Tata Boga, Elektro dan sebagainya.

Teknologi Farmasi adalah program studi yang mempelajari tentang obat-obatan. Disini kita akan belajar untuk mengenali struktur senyawa obat dan cara sintesisnya, kemudian mengolahnya menjadi obat yang layak dikonsumsi. Pastinya disini kita akan belajar, mencampur, meracik, melakukan formulasi, mengidentifikasi, mengkombinasi, menganalisis, dan menciptakan obat yang memenuhi standar kualitas dan kelayakan. Tidak hanya meracik, kamu juga harus mengetahui bagaimana penggunaan obat-obatan tersebut secara aman. Berdasarkan peminatannya jurusan farmasi dibagi menjadi dua yaitu farmasi industri dan farmasi klinik & komunitas.

Jurusan Farmasi Industri di SMK mempelajari tentang produksi obat dan aspek industrinya. Pendidikan di dalamnya mencakup pembelajaran mengenai teknik pembuatan sediaan obat, pengujian dan pengawasan mutu produk, manajemen pengelolaan produksi obat, teknologi pengemasan obat, regulasi dan registrasi obat, serta penanganan produk farmasi di gudang. Sedangkan jurusan Farmasi Klinis & komunitas mempelajari tentang kefarmasian pada pelayanan farmasi di sarana fasilitas pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan resep baik di apotek, klinik, maupun rumah sakit, pelayanan obat bebas dan obat bebas terbatas, administrasi farmasi, Farmakognosi, Farmakologi, dan Kimia Farmasi Analisis. Konsentrasi  keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas diharapkan dapat menghasilkan tenaga Asisten Tenaga Kefarmasian yang dalam pekerjaan utamanya dapat membantu Asisten Apoteker atau Apoteker yang bekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.